fisika

Kamis, 25 Januari 2018

TEORI RELATIFITAS




TEORI RELATIFITAS

”Teori Relativitas adalah sebuah teori yang lahir dari pemikiran bahwa waktu dan ruang di seluruh alam semesta itu adalah satu. Pemikiran ini merupakan jawaban atas masalah dilatasi waktu yang akan dibahas nanti dan pelengkungan cahaya akibat pelengkungan ruang-waktu akibat gravitasiraksasa dari sebuah benda langit super besar seperti bintang (Matahari sampai lubang hitam).

  •  PERAMBATAN GELOMBANG MEMERLUKAN MEDIUM

             Gelombang mekanik seperti seperti gelombang bunyi memerlukan medium yang berwujud  yang berwujud padat, cair dan gas. Sedangkanuntuk perambatan gelombang elektromagnetik atau cahaya para ahli menduga adanya sejensi medium yang disebut eter. Eter ini ada di mana – mana , juga di hampa udara. Gelombang cahaya yang berasal dari matahari sampai di bumi akan terjadi jika ada eter..
             Dugaan para ahli ternyata tidak benar setelah Michelson dan Morley mengadakan percobaan untuk menguji kebenaran adanya eter tersebut. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari segala arah sama dan tidak tergantung  pada gerak bumi. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada eter di alam semstesta ini.

  • TEORI RELATIVITAS EINSTEIN

          Dengan tiadanya teori eter di alam semesta ini Einstein pada tahun 1905 mengumumkan teori relativitas yang terbagi atas dua bagian :
·    Teori Relativitas khusus, yang menyangkut benda – benda yang bergerak beraturan relative terhadap benda – banda lain
·    Teori relativitas umum, yang menyangkut benda – benda yang bergerak dipepe rcepat relative terhadap benda – benda lain
Teori Relativitas Khusus berdasarkan dua postulat yaitu :
·    Postulat pertama
Hukum – hukum fisika boleh dinyatakan dengan susunan persamaan yang sama untuk semua  

Contoh :
          Dua percobaan yang sama dilakukan masing – masing di atas kapal dan di daratan. Percobaan – percobaan itu akan memberikan hasil yang sama dan tidak bergantung pada kerangka acuan (kapal) dan kerangka acuan yang diam (daratan).
·    Postulat ke dua :
·    Kecepatan  cahaya di dalam ruang hampa untuk semua pengamat samadan tidak tergantung pada gerak sumber cahaya ataupun pengamatnya.

Contoh :
         Kecepatan cahaya di alam semesta dalam segala arah selalu sama. Tidak ada kecepatan relative untuk cahaya dalam ruang hampa. Kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah suatu tetapan universal.

  • RELATIVITAS KECEPATAN BENDA

             Pengamatan terhadap orang yang berjalan di dalam gerbong kereta sesuai aturan Newton dapat dituliskan dengan : jika kecepatan benda A terhadap benda B dinyatakan dengan VAB dan kecepatan benda B terhadap  benda C = VBC , maka kecepatan benda A terhadap benda benda C dinyatakan dalam bentuk rumus :

VAC = VAB + VBC

Sedangkan menurut aturan Einstein , kecepatan benda A terhadap benda C dinyatakan dalam bentuk rumus :


Untuk benda – benda dengan kecepatan yang jauh di bawah kecepatan cahaya kedua aturan ini memberikan hasil perhitungan yang sama. Tetapi utnuk benda – benda yang mempunyai kecepatan mendekati kecepatan cahaya aturan Einstein menunjukkan keunggulan.
Teori relativitas membawa pengaruh terhadap pengukuran  panjang suatu benda yang bergerak terhadap  kontraksi Lorentz atau penyusutan panjang.atau  ditulis dalam bentuk persamaan:


Keterangan :
l= Panjang benda bergerak yang diamati oleh pengamat yang diam (m)
lo = Panjang benda diam pada  suatu pada suatu kerangka acuan (m)
v = Kecepatan benda terhadap kerangka acuan (m/s)
c = kecepatan cahaya  (3 x 10 m/s)
sejajar dengan kecepatan v, benda akan mengalami perubahan panjang . Dimana panjang benda seolah – olah menyusut.

AZAS RELATIVITAS EINSTEIN

  1. Relativitas penjumlahan kecepatan

Bila v1 adalah laju kereta api terhadap tanah, dan v2 adalah laju orang terhadap kereta api, maka laju orang terhadap tanah :


    c adalah kecepatan cahaya

  1. Dilatasi Waktu
Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu yang relative. Di dalam suatu kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang pengamat yang diam , terdapat lonceng yang menunjukkan selang waktu ∆to. Selang waktu yang diamati oleh pengamat tersebut adalah  ∆t lebih lamat dari pada ∆to. Beda waktu yang merupakan perpanjangan waktu pengamatan  bagi pengamat diamdisebut dilatasi waktu. Menurut Einstein hubungan antara kedua selang waktu itu dirumuskan dengan :


 = Selang waktu yang diukur oleh pengamat yang relative bergerak (s)
= Selang waktu yang diukur oleh pengamat yang relative diam (s)
v = kecepatan relative pengmat yang bergerak terhadap pengamat yang diam (m/s)
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s).

  1. Kontraksi Lorentz.
Benda yang panjangnya L, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang benda dan dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati sebagai L9.


  1. Massa Realativ istik
Untuk gerakan – gerakan benda dengan kecepatan relative kecil tidak terjadi perubahan
massa. Perubahan itu baru tampak jika kecepatannya mendekati kecepatan cahaya. Oleh Einstein hubungan massa diam dan massa bergerak yang ditinjau oleh pengamat dirumuskan sebagai berikut :


Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)

  1. Momentum Relativistik
Sebuah benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan v menurut mekanika klasik 
dirumuskan dengan  p = mv. Jika kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka momentum benda akan mengalami perubahan. Pada saat itu momentum benda dikatan dengan momentum Relativistik.
Dimana dari persamaan mekanika klasik dapat digunakan massa relativitas, sehingga
persamaannya:


Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
p = momentum relativistic(Kg m / s)                                                                          

  1. Energi Relativistik
Menurut  hukum Newton jika ada sebuah gaya terus menerus diperbesar maka
percepatan yang dihasilkan dapat melebihi kecepatan cahaya, sedangkan menurut teori Relativitas ini tidak benar, sehingga untuk benda yang bergerak mendekati cahaya sehingga persamaan Energi kineticnya  :


Sehingga energi kinetik relativistic dapat dituliskan :


Energi merupakan hasil perkalian antara massa dan kuadrat kecepatan mutlak, Jadi ada
keseta raan antara massa dan energy. Bila partikel memiliki massa m , berrarti partikel tersebut memiliki energy total sebesar :
E = m c2
Kesetaraan antara massa dan energy ini dikemukakan pertama kali oleh Einstein dan
dikenl dengan dengan Hukum Kesetaraan massa energy Einstein.
 
Kesimpulan :
Energi kinetic sebuah partikel yang bergerak relativistic ( mendekati kecepatan cahaya )
sama dengan selisih antara antara en ergi total dengan energy diamnya.