TEORI
RELATIFITAS
”Teori Relativitas adalah sebuah teori yang lahir
dari pemikiran bahwa waktu dan ruang di seluruh alam
semesta itu adalah satu. Pemikiran ini merupakan jawaban atas masalah
dilatasi waktu yang akan dibahas nanti dan pelengkungan cahaya akibat
pelengkungan ruang-waktu akibat gravitasiraksasa dari sebuah benda langit super
besar seperti bintang (Matahari sampai lubang hitam).
- PERAMBATAN GELOMBANG MEMERLUKAN MEDIUM
Gelombang mekanik seperti seperti
gelombang bunyi memerlukan medium yang berwujud yang berwujud padat, cair
dan gas. Sedangkanuntuk perambatan gelombang elektromagnetik atau cahaya para
ahli menduga adanya sejensi medium yang disebut eter. Eter ini ada di mana –
mana , juga di hampa udara. Gelombang cahaya yang berasal dari matahari sampai
di bumi akan terjadi jika ada eter..
Dugaan para ahli ternyata tidak benar setelah Michelson dan Morley mengadakan
percobaan untuk menguji kebenaran adanya eter tersebut. Hasil percobaannya
menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari segala arah sama dan tidak
tergantung pada gerak bumi. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada eter di
alam semstesta ini.
- TEORI RELATIVITAS EINSTEIN
Dengan tiadanya teori eter di alam
semesta ini Einstein pada tahun 1905 mengumumkan teori relativitas yang terbagi
atas dua bagian :
· Teori Relativitas
khusus, yang menyangkut benda – benda yang bergerak beraturan relative terhadap
benda – banda lain
· Teori relativitas
umum, yang menyangkut benda – benda yang bergerak dipepe rcepat relative terhadap
benda – benda lain
Teori Relativitas
Khusus berdasarkan dua postulat yaitu :
· Postulat pertama
Hukum – hukum
fisika boleh dinyatakan dengan susunan persamaan yang sama untuk semua
Contoh :
Dua percobaan yang sama dilakukan masing –
masing di atas kapal dan di daratan. Percobaan – percobaan itu akan memberikan
hasil yang sama dan tidak bergantung pada kerangka acuan (kapal) dan kerangka
acuan yang diam (daratan).
· Postulat ke dua :
· Kecepatan
cahaya di dalam ruang hampa untuk semua pengamat samadan tidak tergantung pada
gerak sumber cahaya ataupun pengamatnya.
Contoh :
Kecepatan cahaya di alam semesta dalam
segala arah selalu sama. Tidak ada kecepatan relative untuk cahaya dalam ruang
hampa. Kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah suatu tetapan universal.
- RELATIVITAS KECEPATAN BENDA
Pengamatan terhadap orang yang berjalan di dalam gerbong kereta sesuai aturan
Newton dapat dituliskan dengan : jika kecepatan benda A terhadap benda B
dinyatakan dengan VAB dan kecepatan benda B terhadap benda C =
VBC , maka kecepatan benda A terhadap benda benda C dinyatakan dalam
bentuk rumus :
VAC = VAB
+ VBC
Sedangkan menurut aturan
Einstein , kecepatan benda A terhadap benda C dinyatakan dalam bentuk rumus :
Untuk benda – benda dengan
kecepatan yang jauh di bawah kecepatan cahaya kedua aturan ini memberikan hasil
perhitungan yang sama. Tetapi utnuk benda – benda yang mempunyai kecepatan
mendekati kecepatan cahaya aturan Einstein menunjukkan keunggulan.
Teori relativitas membawa pengaruh terhadap
pengukuran panjang suatu benda yang bergerak terhadap kontraksi
Lorentz atau penyusutan panjang.atau ditulis dalam bentuk persamaan:
Keterangan
:
l= Panjang benda bergerak yang diamati oleh pengamat
yang diam (m)
lo = Panjang benda diam pada suatu pada suatu
kerangka acuan (m)
v = Kecepatan benda terhadap kerangka acuan (m/s)
c = kecepatan cahaya (3 x 10 m/s)
sejajar dengan kecepatan v, benda akan mengalami
perubahan panjang . Dimana panjang benda seolah – olah menyusut.
AZAS RELATIVITAS EINSTEIN
- Relativitas penjumlahan kecepatan.
Bila v1 adalah laju kereta api
terhadap tanah, dan v2 adalah laju orang terhadap kereta
api, maka laju orang terhadap tanah :
c adalah
kecepatan cahaya
- Dilatasi Waktu
Menurut Einstein bahwa
waktu adalah sesuatu yang relative. Di dalam suatu kerangka acuan yang bergerak
terhadap seorang pengamat yang diam , terdapat lonceng yang menunjukkan selang
waktu ∆to. Selang waktu yang diamati oleh pengamat tersebut adalah ∆t
lebih lamat dari pada ∆to. Beda waktu yang merupakan perpanjangan waktu
pengamatan bagi pengamat diamdisebut dilatasi waktu. Menurut Einstein
hubungan antara kedua selang waktu itu dirumuskan dengan :
v
= kecepatan relative pengmat yang bergerak terhadap pengamat yang diam (m/s)
c
= kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s).
- Kontraksi Lorentz.
Benda yang panjangnya L, oleh pengamat yang bergerak
sejajar dengan panjang benda dan dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati
sebagai L9.
- Massa Realativ istik
Untuk
gerakan – gerakan benda dengan kecepatan relative kecil tidak terjadi perubahan
massa. Perubahan itu baru tampak jika kecepatannya
mendekati kecepatan cahaya. Oleh Einstein hubungan massa diam dan massa
bergerak yang ditinjau oleh pengamat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan
:
m
= Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo
= Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v
= Kecepatan benda (m/s)
c
= Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
- Momentum Relativistik
Sebuah
benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan v menurut mekanika klasik
dirumuskan dengan p = mv. Jika kecepatan
mendekati kecepatan cahaya maka momentum benda akan mengalami perubahan. Pada
saat itu momentum benda dikatan dengan momentum Relativistik.
Dimana
dari persamaan mekanika klasik dapat digunakan massa relativitas, sehingga
persamaannya:
Keterangan :
m
= Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo
= Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v
= Kecepatan benda (m/s)
c
= Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
p
= momentum relativistic(Kg m /
s)
- Energi Relativistik
Menurut
hukum Newton jika ada sebuah gaya terus menerus diperbesar maka
percepatan yang dihasilkan dapat melebihi kecepatan
cahaya, sedangkan menurut teori Relativitas ini tidak benar, sehingga untuk
benda yang bergerak mendekati cahaya sehingga persamaan Energi kineticnya
:
Sehingga energi kinetik relativistic dapat
dituliskan :
Energi
merupakan hasil perkalian antara massa dan kuadrat kecepatan mutlak, Jadi ada
keseta raan antara massa
dan energy. Bila partikel memiliki massa m , berrarti partikel tersebut
memiliki energy total sebesar :
E
= m c2
Kesetaraan
antara massa dan energy ini dikemukakan pertama kali oleh Einstein dan
dikenl dengan dengan Hukum Kesetaraan massa energy Einstein.
Kesimpulan
:
Energi
kinetic sebuah partikel yang bergerak relativistic ( mendekati kecepatan cahaya
)
sama dengan selisih antara antara en ergi total dengan energy diamnya.