fisika

Rabu, 23 Agustus 2017

KONSEP LISTRIK DINAMIS





KONSEP LISTRIK DINAMIS

  • Pengertian Listrik Dinamis
    Listrik dinamis adalah listrik yang berubah-ubah atau bisa bergerak dan sering disebut dengan arus listrik. Arus listrik ini berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial (tegangan).
    Jika dilihat dari istilah katanya, listrik dinamis (electrodinamic) berasal dari perpaduan kata listrik dan dinamis. Listrik ya listrik, sedang dinamis artinya berubah-ubah atau bergerak. Jadi bisa disimpulkan listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir atau sering disebut dengan arus listrik.
    Arus listrik ini berasal dari aliran elektron yang berlangsung secara terus-menerus dari kutub negatif ke kutub positif, dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah dari sumber tegangan (beda potensial). Arus listrik itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Sedangkan, jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut dengan kuat arus listrik (I).

  • Rumus Listrik Dinamis
  • Rumus Kuat Arus Listrik (I)
    Kuat arus listrik disimbolkan dengan I, memiliki satuan Ampere (A), dirumuskan:

                                                                        I = Q / t
    Keterangan:
    I = kuat arus listrik (A)
    Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
    t = selang waktu (s)
  • Rumus beda potensial atau sumber tegangan (V)
    Beda potensial atau sumber tegangan disimbolkan dengan V, memiliki satuan Volt (V),     dirumuskan:

V = W / Q
    Keterangan:
    V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
    W = energi (Joule)
    Q = muatan (Coulomb)

  • Rumus hambatan listrik (R)
      Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, memiliki satuan ohm, dirumuskan:

R = ρ . l / A
    Keterangan:
    R = hambatan listrik (ohm)
    ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
    A = luas penampang kawat (m2)
  • Rumus hukum ohm
    Hukum ohm adalah hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda potensial, dan     hambatan. Rumus hukum ohm:

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

  • Sumber arus listrik
v=v₁=v₂=v₃

       Ketika terjadi mati listrik, maka lampu-lampu tidak akan menyala, karena tidak ada arus yang mengalir. Bagaimana agar arus listrik dapat mengalir terus ? Agar arus listrik dapat mengalir terus dalam suatu penghantar, maka pada ujung-ujung penghantar harus selalu ada beda potensial. Alat yang dapat menghasilkan beda potensial atau tegangan listrik adalah sumber tegangan atau sumber arus listrik. Sumber tegangan bermacam-macam, diantaranya adalah  elemen volta, elemen kering, dan aki.
a.            Elemen Volta


    Elemen volta merupakan sumber tegangan listrik yang pertama yang dikembangkan oleh Alesandro Volta. Beda potensial yang dihasilkan elemen volta sekitar 1,1 vol

b.           Elemen Kering


      Elemen kering disebut juga batu baterai. Beda potensial yang dihasilkan batubaterai sekitar 1,5  volt.

c.            Aki 

      Aki disebut juga baterai basah. Aki merupakan elemen sekunder karena dapat diisi ulang. Jenis aki yang digunakan adalah aki timbal.
      Pada aki akan tertulis angka seperti: 6 V–10 Ah, 12 V–50 Ah, dan lain-lain. Setiap pasang elektroda (sel aki) menghasilkan tegangan 2 volt. Aki 12 volt memerlukan enam buah sel. Aki 6 V–10 Ah artinya aki tersebut memiliki tegangan listrik 6 volt dengan kapasitas 10 Ah (Ampere-hours). Jika aki mengeluarkan arus sebesar 1 ampere, akan tahan selama 10 jam tanpa pengisian kembali. Pada saat aki digunakan, terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat aki diisi ulang, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.

  • Susuna seri-paralel rangkaian hambatan listrik
a.            Rangkaian Seri

       Penyusunan hambatan listrik secara seri berfungsi untuk memperbesar hambatan dan pembagi tegangan. Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir. Pada rangkaian hambatan seri, muatan-muatan itu akan mengalir melalui semua hambatannya secara bergantian. Berarti muatan yang melalui R1, R2 dan R3 akan sama dan kuat arusnya secara otomatis harus sama. Karena I sama, maka sesuai hukum Ohm, dapat diketahui bahwa beda potensial ujung-ujung hambatan akan sebanding dengan besarnya hambatan R.
b.           Rangkaian Paralel


     Penyusunan hambatan listrik secara paralel berfungsi untuk membagi-bagi arus dan memperkecil hambatan listrik.
      Besar hambatan total pengganti pada rangkaian listrik paralel adalah kebalikan hambatan penggantinya sama dengan jumlah kebalikan hambatan dari tiap-tiap penghambatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar