TEORI
RELATIVITAS
Teori Relativitas Einstein adalah
teori yang sangat terkenal, tetapi sangat sedikit yang kita pahami. Utamanya,
teori relativitas ini merujuk pada dua elemen berbeda yang bersatu ke dalam
sebuah teori yang sama: relativitas umum dan relativitas khusus.
Theori relativtas khusus telah diperkenalkan dulu, dan kemudian berdasar atas kasus-kasus yang lebih luas diperkenalkan teori relativitas umum.
Theori relativtas khusus telah diperkenalkan dulu, dan kemudian berdasar atas kasus-kasus yang lebih luas diperkenalkan teori relativitas umum.
Gelombang mekanik seperti seperti
gelombang bunyi memerlukan medium yang berwujud yang berwujud padat, cair
dan gas. Sedangkanuntuk perambatan gelombang elektromagnetik atau cahaya para
ahli menduga adanya sejensi medium yang disebut eter. Eter ini ada di mana –
mana , juga di hampa udara. Gelombang cahaya yang berasal dari matahari sampai
di bumi akan terjadi jika ada eter..
Dugaan para ahli ternyata tidak benar setelah Michelson dan Morley mengadakan
percobaan untuk menguji kebenaran adanya eter tersebut. Hasil percobaannya
menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari segala arah sama dan tidak
tergantung pada gerak bumi. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada eter di
alam semstesta ini.
A. . TEORI RELATIVITAS
EINSTEIN
Dengan tiadanya teori eter di alam semesta ini
Einstein pada tahun 1905 mengumumkan teori relativitas yang terbagi atas dua
bagian :
· Teori Relativitas khusus, yang menyangkut benda
– benda yang bergerak beraturan relative terhadap benda – banda lain
· Teori relativitas umum, yang menyangkut benda –
benda yang bergerak dipepe rcepat relative terhadap benda – benda lain
Teori Relativitas Khusus berdasarkan dua
postulat yaitu :
· Postulat pertama
Hukum – hokum fisika boleh dinyatakan dengan
susunan persamaan yang sama untuk semua
B. RELATIVITAS KECEPATAN BENDA
Pengamatan terhadap orang yang berjalan di dalam gerbong kereta sesuai aturan
Newton dapat dituliskan dengan : jika kecepatan benda A terhadap benda B
dinyatakan dengan VAB dan kecepatan benda B terhadap benda C =
VBC , maka kecepatan benda A terhadap benda benda C dinyatakan dalam
bentuk rumus :
VAC = VAB + VBC
Sedangkan menurut aturan
Einstein , kecepatan benda A terhadap benda C dinyatakan dalam bentuk rumus :
Untuk benda – benda dengan kecepatan yang jauh di bawah kecepatan
cahaya kedua aturan ini memberikan hasil perhitungan yang sama. Tetapi utnuk
benda – benda yang mempunyai kecepatan mendekati kecepatan cahaya aturan
Einstein menunjukkan keunggulan.
- Kontraksi Lorentz
Teori relati
vitas membawa pengaruh terhadap pengukuran panjang suatu benda yang
bergerak terhadap kontraksi Lorentz atau penyusutan panjang.atau
ditulis dalam bentuk persamaan:
Keterangan :
l= Panjang
benda bergerak yang diamati oleh pengamat yang diam (m)
lo = Panjang
benda diam pada suatu pada suatu kerangka acuan (m)
v = Kecepatan
benda terhadap kerangka acuan (m/s)
c = kecepatan
cahaya (3 x 10 m/s)
sejajar den gan
kecepatan v, benda akan mengalami perubahan panjang . Dimana panjang benda
seolah – olah menyusut
- Dilatasi Waktu
Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu yang relative. Di dalam
suatu kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang pengamat yang diamterdapat
lonceng yang menunjukkan selang waktu ∆to. Selang waktu yang
diamati oleh pengamat tersebut adalah ∆t lebih lamat dari pada ∆to. Beda
waktu yang merupakan perpanjangan waktu pengamatan bagi pengamat
diamdisebut dilatasi waktu. Menurut Einstein hubungan antara kedua selang waktu
itu dirumuskan dengan :
△= Selang
waktu yang diukur oleh pengamat yang relative bergerak (s)
△to =Selang waktu yang diukur oleh pengamat yang
relative diam (s)
v = kecepatan relative pengmat yang bergerak terhadap pengamat yang
diam (m/s)
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
- Momentum Relativistik
Sebuah benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan v menurut mekanika
klasik dirumuskan dengan p = mv. Jika kecepatan mendekati kecepatan
cahaya maka momentum benda akan mengalami perubahan. Pada saat itu momentum
benda dikatan dengan momentum Relativistik.
Dimana dari persamaan mekanika klasik dapat digunakan massa
relativitas, sehingga persamaannya
Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
p = momentum relativistic(Kg m /
s)
- Energi Relativistik
Menurut hukum Newton jika ada sebuah gaya terus menerus
diperbesar maka percepatan yang dihasilkan dapat melebihi kecepatan cahaya,
sedangkan menurut teori Relativitas ini tidak benar, sehingga untuk benda yang
bergerak mendekati cahaya sehingga persamaan Energi kineticnya :
Sehingga energi kinetik relativistic dapat dituliskan :
Energi merupakan hasil perkalian
antara massa dan kuadrat kecepatan mutlak, Jadi ada keseta raan antara massa
dan energy. Bila partikel memiliki massa m , berrarti partikel tersebut
memiliki energy total sebesar :
E = m c2
Kesetaraan antara massa dan energy ini dikemukakan pertama kali oleh
Einstein dan dikenl dengan
dengan Hukum Kesetaraan massa energy Einstein
Kesimpulan :
Energi kinetic sebuah partikel yang bergerak relativistic ( mendekati
kecepatan cahaya ) sama
dengan selisih antara antara en ergi total dengan energy diamnya.
Ek = E - Eo
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar