HUKUM KELISTRIKAN
ARUS BOLAK-BALIK
Ø ARUS BOLAK-BALIK (AC/alternating current)
adalah arus listrik di mana
besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir
tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik
biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,
bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular
wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Ø RANGKAIAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK
Sumber arus bolak-balik adalah
generator arus bolak-balik yang
prinsip kerjanya pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut
akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f. Apabila generator tersebut
dihubungkan dengan suatu penghantar R dan menghasilkan tegangan maksimum
sebesar Vmax, maka tegangan dan arus listrik yang melewati
penghantar.
Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi waktu,
yaitu :
Tegangan yang dihasilkan oleh
suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian, arus yang
dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan :
Dengan :
V = Tegangan Listrik AC
I = Arus Listrik AC
Vmax = Tegangan maksimum
Imax = Arus maksimum
ω = Kecepatan sudut (2πf)
Ø PENGERTIAN
SUDUT FASE DAN BEDA FASE DALAM ARUS BOLAK-BALIK
Arus dan tegangan bolak-balik
(AC) dapat dilukiskan sebagai gelombang sinussoidal, jika besarnya arus dan tegangan dinyatakan dalam persamaan :
V = Vmax sin ωt
I = Imax sin (ωt + 90o)
Di mana ωt atau (ωt + 90o) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan
lambang θ. Sedangkan besarnya selisih sudut fse antara kedua gelombang tersebut
disebut beda fase. Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut
dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus listrik terdapat beda fase
sebesar 90o dan dikatakan arus mendahului tegangan dengan beda fase
sebesar 90o. Apabila dilukiskan dalam diagram fasor dapat
digambarkan sebagai berikut :
Ø GRAFIK
ARUS DAN TEGANGAN SEBAGAI FUNGSI WAKTU DENGAN BEDA FASE 90◦
Ø NILAI EFEKTIF ARUS DAN TEGANGAN
LISTRIK BOLAK-BALIK
Nilai tegangan dan arus
bolak-balik selalu berubah secara periodik sehingga menyebabkan, kesulitan
dalam mengadakan pengukurannya secara langsung. Oleh karena itu, untuk mengukur
besarnya tegangan dan kuat arus listrik bolak balik (AC = Alternating Current) digunakan nilai
efektif. Yang dimaksud dengan nilai efektif arus
dan tegangan bolak balik yaitu nilai arus dan tegangan bolak-balik yang setara
dengan arus searah yang dalam waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang
sama akan menghasilkan kalor yang sama. Semua alat-alat ukur listrik arus
bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya. Hubungan antara nilai efektif dan
nilai maksimum dapat dinyatakan dalam persamaan :
Ø NILAI RATA-RATA ARUS LISTRIK
BOLAK-BALIK
Nilai rata-rata arus bolak-balik
yaitu nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus searah untuk memindahkan
sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama pada sebuah penghantar
yang sama. Hubungan antara nilai arus dan tegangan listrik bolak-balik dengan nilai arus dan tegangan maksimumnya dinyatakan dalam
persamaan :
di mana :
Ir = kuat arus rata-rata
Imax = kuat arus maksimum
Imax = kuat arus maksimum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar